Sabtu, 16 Oktober 2010

Membangun Diri Sendiri

Sayyidina Ali bin Abi Thalib KW. Salah satu tokoh besar Islam pernah mengungkapkan, bahwa ilmu adalah sesuatu yang semakin di amalkan dan diajarkan, semakin memperkaya pengamal dan pengajar ilmu tersebut. Bahkan beberapa pengamat daan peneliti pendidikan mengungkapkan bahwa salah satu metode belajar terbaik adalah dengan mengajarkannya kembali.

Proses belajar mengajar bukan sekedar proses transfer informasi antar individu, tapi juga   merupakan proses pembangunan jiwa Tutor dan akseptor ilmu atau informasi. Akseptor memperoleh tambahan informasi yang dapat meningkatkan akurasi pengambilan keputusan, sedangkan tutor belajar untuk menyampaikan informasi dengan cara yang lebih efektif dan efisien dari waktu ke waktu.

Bahkan dalam proses transfer ilmu, sering kali tutor mendapat ide inspirasi-inspirasi baru berkaitan dengan kompetensi yang diajarkannya. Dengan kata lain, proses membangun orang lain dapat melipat gandakan, mempercepat proses pembangunan diri kita.

Oleh karena itu, sahabat blogger yang jiwanya haus akan ilmu, marilah kita percepat proses pembangunan diri kita dengan mempercepat proses pembangunan diri orang lain. Tidak harus menjadi seorang ahli (expert) untuk menularkan ilmu dan pengalaman kita. Justru dengan menularkan ilmu dengan pengalaman, akan meningkatkan peluang kita untuk mendapat ilmu dan pengalaman orang lain yang bisa jadi bermanfaat di kemudian hari.

Mereka yang berusaha membaikkan kehidupan orang lain, akan di baikkan kehidupannya oleh Kehidupan. Mereka yang mempercepat kesuksesan saudaranya akan dicepatkan proses kesuksesannya oleh Sang Pemilik Waktu.

Selamat belajar, semoga anda senantiasa diliputi ilmu-ilmu yang bermanfaat, dikelilingi orang-orang yang dapat memetik manfaat ilmu anda. Sehingga semakin cepatlah proses kesuksesan kehidupan anda.

Salam sukses

By Joyo Negoro


Peluang Bisnis Tiket Pesawat

Rabu, 29 September 2010

IHSG : Pertahankan Level 3.500



Dengan pola ini, IHSG tetap dapat diangkat bersamaan dengan adanya pengembalian modal disertai keuntungan.
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya tetap tidak berhasil menutup perdagangan di atas level 3.500. Namun secara perlahan-lahan, IHSG terus ditutup menanjak menuju level 3.500.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka naik ke level 3.473,293 dan langsung melesat ke level 3.513,356, melesat 41 poin dari penutupan kemarin di level.

Sayangnya, penguatan tersebut hanya bertahan hingga penutupan sesi I saja. Memasuki perdagangan sesi II, pelaku pasar melakukan aksi profit taking sehingga memangkas laju kenaikan IHSG. IHSG pun gagal lagi menutup perdagangan di atas level 3.500.

Pola yang sama terjadi pada perdagangan kemarin. IHSG menembus level 3.500 di sesi I dan ditutup di bawah 3.500 pada akhir perdagangan. Meski demikian, level penutupan hari ini masih lebih tinggi dari kemarin.

Secara perlahan-lahan IHSG mencoba merangkak naik dengan menggunakan pola di atas lantaran analis melihat harga-harga saham sudah terlalu tinggi. Investor tampaknya memutuskan mengubah gaya permainannya, yaitu dengan menciptakan kenaikan harga di awal perdagangan, kemudian melakukan aksi profit taking di akhir perdagangan.


Transaksi investor asing juga hanya mencatat pembelian bersih (foreign net buy) tipis sebesar Rp 24,359 miliar.

Pada penutupan perdagangan Rabu, (29/9/2010), IHSG ditutup menguat 22,757 poin (0,65%) ke level 3.495,464. Sedangkan Indeks LQ 45 juga naik 3,318 poin (0,51%) ke level 652,118.

Perdagangan berjalan sangat ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar 176.382 kali pada volume 7,445 miliar lembar saham senilai Rp 6,019 triliun. Sebanyak 145 saham naik, 97 saham turun dan 65 saham stagnan.

Bursa-bursa Asia seluruhnya menguat:

  • Indeks Hang Seng melesat 268,72 poin (1,22%) ke level 22.378,67.
  • Indeks Nikkei 225 naik 63,62 poin (0,67%) ke level 9.559,38.
  • Indeks Strait Times naik 9,52 poin (0,31%) ke level 3.106,87.
  • Indeks KOSPI menguat 10,48 poin (0,56%) ke level 1.866,45.


Saham-saham yang menguat tinggi dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Anker Bir (DLTA) naik Rp 2.000 ke Rp 95.000, KFC (FAST) naik Rp 1.500 ke Rp 9.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 50.500.

Sementara saham-saham yang mengalami penurunan di jajaran top losers antara lain Astra International (ASII) turun Rp 800 ke Rp 56.150, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 550 ke Rp 19.700, Astra Agro (AALI) turun Rp 350 ke Rp 21.350.